Perbedaan Action Script 2.0 dan 3.0
No
|
Action Script 2.0
|
Action Script 3.0
|
1.
|
Action Script 2.0 lebih mudah dipelajari, didukung pula dengan contoh
lengkap di menu help
|
(AS3) relatif lebih sulit dipelajari, terutama fungsi untuk
pengolahan movie clip dan event
|
2.
|
(AS2) eksekusi lebih lambat dari AS3
|
(AS3) eksekusi lebih cepat dari AS2, bisa mancapai 2x lebih cepat.
Hal ini menguntungkan ketika sebuah game membutuhkan AI yang rumit, atau
musuh dalam jumlah besar
|
3.
|
(AS2) secara default tidak akan menampilkan Runtime Error, sehingga
kadang memudahkan programmer, kadang juga membuat kita tidak dapat mengetahui
dibagian script mana yang error
|
(AS3) secara default, menampilkan semua Runtime error dan strict
warning. Sehingga kadang membuat kita frustasi karena A3 terkesan terlalu
rewel. Namun, jika sudah terbiasa error ini justru membuat mudah karena kita
dapat mengetahui di bagian mana yang error sehingga dapat kita tangani.
|
4.
|
(AS2) properti pada object : Biasanya menggunakan tanda underscore,
contoh : _x,_y,_xscale,_yscale
|
(AS3) Properti pada object : tanpa menggunakan underscore, contoh :x,
y, scaleX, scaleY
|
5.
|
(AS2) Penggunaan event : hanya ada 1 function yang dapat digunakan
pada object per-eventnya
Contoh deklarasi
button.onRelease
= function() {
trace(“Ini adalah fungsi A”);
}
Atau
function
fungsiA() {
trace(“Ini adalah fungsi A”);
}
function
fungsiB() {
trace(“Ini adalah fungsi B”);
}
button.onRelease
= fungsiA;
button.onRelease
= fungsiB;
Pada contoh diatas, dimana kita mendaftarkan 2 function dalam 1
event. Yaitu onRelease, maka yang tereksekusi hanyalah function yang terakhir
didaftarkan, yaitu fungsiB. Jadi event akan ditimpa oleh event baru yang
didaftarkan.
|
(AS3) Penggunaan event : 1 event dapat di isi dengan beberapa function.
Contoh deklarasi :
button.addEventListener(MouseEvent.MOUSE_UP,
function() {
trace(“Ini
adalah fungsi A”);
});
Atau
function fungsiA(Event) {
trace(Ini
Adalah fungsi A);
}
button.addEventListener(MouseEvent.MOUSE_UP,
fungsiA);
Untuk membuat 2 function dalam 1 event dalam AS3 :
function fungsiA(event){
trace("cara
mengakses button yg ditekan (this) pada AS 3 adalah dengan
event.currentTarget");
trace("Saya
adalah "+event.currentTarget);
trace("Ini
adalah fungsi A");
}
function fungsiB(event){
trace("Ini
adalah fungsi B");
}
button.addEventListener(MouseEvent.MOUSE_UP,
fungsiA);
button.addEventListener(MouseEvent.MOUSE_UP,
fungsiB);
Dalam contoh diatas, terlihat bahwa kita 2 kali mendaftarkan function
sebagai aksi dari event. Kedua function ini akan dijalankan bersamaan pada
saat event berjalan (hal ini akan dijelaskan lebih lanjut).
|
6.
|
(AS2) Penamaan linkage pada library :
Linkage adalah suatu tanda pengenal yang diberikan pada suatu movie
clip atau bitmap pada library, agar object ini dapat dipanggil oleh skrip.
Pada AS2, linkage adalah berupa string, contoh : “movieClipku”.
Linkage pada AS2 bisa menggunakan spasi atau simbol apapun.
|
(AS3) Penamaan linkage pada library :
Linkage adalah suatu tanda pengenal yang diberikan pada suatu movie
clip atau bitmap pada library, agar object ini dapat dipanggil oleh skrip.
Pada AS3, linkage adalah berupa nama Class, contoh : movieClipku.
Penamaan linkage akan dibahas pada bagian tersendiri.
|
7.
|
(AS2) Cara memanggil movie clip dari library untuk dipasang di stage
:
Menggunakan attachMovie, contoh :
AttachMovie(“movieClipku”,”namaInstance”,_root);
|
(AS3) Cara memanggil movie clip dari library untuk dipasang di stage
:
Menggunakan addChild, contoh :
namaParent.addChild(new movieClipku());
Penulis mengalami beberapa kesulitan saat pertama kali menggunakan
addChild ini. Namun, pembaca tidak perlu khawatir, karena penulis telah
menemukan solusi, dan telah membuatnya sangat mudah dengan function
myAttachMovie().
|
Comments
Post a Comment